Bergejolak dengan yang namanya ego itu hum rasanya sangat nyiksa.Apalagi ego sakit hati.Nyesek seNyeseknya. Karena kita terus terusan mengingat masalalu yang pedih dan kembali merasakan rasa sakit yang sebenarnya mulai hilang. Hanya logika dan pemikiran realistislah yang menghapus itu semua.
Begini ya namanya membuat pilihan atas nama perasaan atau logika. Kalau mengikuti perasaan dan ego seperti membuang kesempatan yang ada sedangkan kesempatan itu tidak datang dua kali.
Logikanya adalah kesempatan memberikan kehidupan yang lebih baik untuk remaja dan bangsa ini. Egonya adalah rasa sakit karena kekecewaan. Logika itu menang karena bernilai positif dan ego itu kalah karena bernilai negatif. So jatuhlah pada pilihan realistis. Buang deeh jauh jauh itu ego.
Ego emang penting tapi apakah ego harus menang disaat ego itu kurang tepat. Mungkin benar jika ego itu berada disaat untuk meningkatkan prestasi. Dan pasti orang akan pilih ego.