Selasa, 18 Januari 2011

Ngetak ngetik......

Setress.... 
Satu hal yang sering dialami oleh banyak orang. Dengan tingkat yang berbeda beda. Setres  bukan berarti gila. Definisi gila sangat berbeda dengan setress.Orang gila tak dapat mengenali siapa siapa dan cendereung tak mengerti apa apa. Berbeda dengan setress, orang setres adalah orang yang tidak dapat dapat memikirkan seuatu hal dengan jernih dan cederung memikirkan satu hal saja. Stress bisa dikarenakan pekerjaan, tuntutan hidup, perubahan jaman dan bisa juga penyakit. Agar setress tak berlarut larut sebaiknya perlu disembuhkan dengan cara sharing ke orang lain mengenai masalahnya atau pergi ke suatu tempat untuk menjernihkan isi kepala dan berpikir positif. Mengurangi beban pikirannya.
Namun ada juga orang menghilangkan setress dengan makan makan yang manis, ada juga yang pergi kepsikolog. 
Semua cara dapat dilkukan tergantung kemaun kita. Yang terpenting beban yang kita rasakan dapat berkurang. Dan penyakit gila tidak menyerang kita.

Sabtu, 08 Januari 2011

lis... tulis....

Lama tak gak gunain internet ada rasa kangen. Rasanya ada yang hilang. Dulu sering banget gunain sekarang dah gak. Sejak gak kerja di warnet. Okey aku kali akan nulis tentang " antara hati dan mulut manusia".

Kadang manusia bilang "iya gak apa apa " saat ada teman yang batalin janjunya atau buat kesalahan lainnya tapi hatinya grundel atau ngomel alias gak ikhlas. Kalo emang gak ikhlas kenapa gak jujur. Hal ini sama aja dengan bohong, bohong yang dipelihara. Apakah hal seperti ini diperbolehkan olah Allah. Jelas gak boleh. Namun mau mengatakan kejujuran tidak kuasa untuk melakukan.Takut orangnya tersinggung, takut orangnya marah. Dan menjadikan kita ikhlas ini sangat sulit. Mengatakan iya gak apa2 benar benar dari dalam hati. Butuh niat untuk belajar mengikhlaskan.Orang yang tidak bisa marah dan ngalah adalah orang bodo/bodoh/tolol namun adalah orang yang ikhlas dan lapang hati.Toh sebenarnya  kalo kita gak ikhlas yang ada bukannya puas marah  marah  dibelakang tapi malah bikin lebih nyesek hati. Karena hal yang sama akan terulang lagi. Baik kesalahan orang lain maupun kesalahan diri kita mengulang kalimat "ya gak apa apa" yang tidak tidak ikhlas. Lama kelaman hal ini akan menjadikan diri kita seorang pendendam. Sampai ada ungkapan "Yang diucapkan A hatinya berkata B". Dan ungkapan itu tidaka hanay sekedar ungkpam saja tapi sudah menjadi darah daging kita semua.